(Bersambung... nanti dilanjut... hehehe...)
23 Januari 2010
Mimpiku (Revisi)
(Bersambung... nanti dilanjut... hehehe...)
21 Januari 2010
Bermimpilah, dan Lihat Apa yang Akan Terjadi
" Dimana dong...?" tanya temanku.
"mmh... kalau tinggal di Jakarta panas.
Dimana ya..? mmh... kalau begitu aku mau tinggal di Bogor, Kota Hujan."
Percakapan itu terjadi sekira 20 tahun yang lalu.
Dan sekarang aku telah tiga tahun berdomisili di Bogor. Aku tidak mengira
percakapan sederhana itu akan mewujud. Mungkin sebenarnya ada sebab lain yang
membuat aku mesti tinggal di Bogor. Namun kini aku lebih berhati-hati dengan
mimpi = berhati hati dengan ucapan dan tindakan.
"Jika kamu menginginkan sesuatu maka segenap
alam semesta akan bersatu untuk mewujudkannya." Begitu menurut Paulo
Coelho dalam novelnya The Alchemist. Note ini selalu membuatku tersenyum.
Rasanya banyak hal yang terjadi dalam hidupku sekarang disebabkan mimpi dan
keinginanku diwaktu lampau. Bahkan suami yang mendampingiku saat ini pun
seperti perwujudan dari harapan dan kriteriaku saat masih remaja.
Pernah suatu hari temanku mengatakan ingin
memiliki mobil dengan merk tertentu. Saat dia nonton TV ada mobil itu di sebuah
sinetron, saat membaca koran ada iklan mobil tersebut, saat keluar rumah ada
mobil itu melintas, saat belanja dia mendapat kupon undian dengan salah satu
hadiahnya adalah mobil yang itu juga. Namun sayang sekali, dia belum beruntung
mendapatkannya hingga saat ini. Semoga dia masih tetap semangat untuk
mewujudkan mimpinya.
Jadi teringat sebuah film layar lebar "Emak
Ingin Naik Haji". Tentang seorang anak yang mempunyai keinginan kuat untuk
mewujudkan keinginan ibunya untuk beribadah haji. Banyak peristiwa dan kejadian
berliku yang dialami emak dan anaknya. Hingga suatu hari Si Emak berhasil
mendapatkan jalan untuk Berhaji dari sebab yang tidak terduga. Tidak hanya emak
bahkan si anak pun mendapat kesempatan untuk berangkat Haji.
Begitulah hidup, alur ceritanya sangat unik.
Tetaplah berdo'a (bisa dibaca: bermimpi), sebab Tuhan akan mengabulkan setiap
do'a hambanya. Jadikanlah sabar dan ikhlas menghiasinya, sebab tidak semua
keinginan akan dikabulkan secara cash. Mungkin dicicil atau ditunda beberapa waktu hingga kita
siap menerimanya. Atau bisa jadi dalam bentuk deposito akhirat. Wallohu'alam....