21 Januari 2010

Bermimpilah, dan Lihat Apa yang Akan Terjadi


"Nanti kalau aku sudah besar tidak mau tinggal di Bandung. Bosan ah...."
" Dimana dong...?" tanya temanku.
"mmh... kalau tinggal di Jakarta panas. Dimana ya..? mmh... kalau begitu aku mau tinggal di Bogor, Kota Hujan."
Percakapan itu terjadi sekira 20 tahun yang lalu. Dan sekarang aku telah tiga tahun berdomisili di Bogor. Aku tidak mengira percakapan sederhana itu akan mewujud. Mungkin sebenarnya ada sebab lain yang membuat aku mesti tinggal di Bogor. Namun kini aku lebih berhati-hati dengan mimpi = berhati hati dengan ucapan dan tindakan.
"Jika kamu menginginkan sesuatu maka segenap alam semesta akan bersatu untuk mewujudkannya." Begitu menurut Paulo Coelho dalam novelnya The Alchemist. Note ini selalu membuatku tersenyum. Rasanya banyak hal yang terjadi dalam hidupku sekarang disebabkan mimpi dan keinginanku diwaktu lampau. Bahkan suami yang mendampingiku saat ini pun seperti perwujudan dari harapan dan kriteriaku saat masih remaja.
Pernah suatu hari temanku mengatakan ingin memiliki mobil dengan merk tertentu. Saat dia nonton TV ada mobil itu di sebuah sinetron, saat membaca koran ada iklan mobil tersebut, saat keluar rumah ada mobil itu melintas, saat belanja dia mendapat kupon undian dengan salah satu hadiahnya adalah mobil yang itu juga. Namun sayang sekali, dia belum beruntung mendapatkannya hingga saat ini. Semoga dia masih tetap semangat untuk mewujudkan mimpinya.
Jadi teringat sebuah film layar lebar "Emak Ingin Naik Haji". Tentang seorang anak yang mempunyai keinginan kuat untuk mewujudkan keinginan ibunya untuk beribadah haji. Banyak peristiwa dan kejadian berliku yang dialami emak dan anaknya. Hingga suatu hari Si Emak berhasil mendapatkan jalan untuk Berhaji dari sebab yang tidak terduga. Tidak hanya emak bahkan si anak pun mendapat kesempatan untuk berangkat Haji.
Begitulah hidup, alur ceritanya sangat unik. Tetaplah berdo'a (bisa dibaca: bermimpi), sebab Tuhan akan mengabulkan setiap do'a hambanya. Jadikanlah sabar dan ikhlas menghiasinya, sebab tidak semua keinginan akan dikabulkan secara cash. Mungkin dicicil atau ditunda beberapa waktu hingga kita siap menerimanya. Atau bisa jadi dalam bentuk deposito akhirat. Wallohu'alam....

0 komentar: